11 Alasan Mengapa Harus Berkunjung ke Magelang pada November 2015
1. Tempat terbaik menikmati momen matahari terbit
Hal yang paling tak bisa dilewatkan, menyaksikan matahari terbit di Punthuk Setumbu!
Tempat ini terletak di Dusun Kurahan, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur. Bukit yang berada di ketinggian 400 meter diatas permukaan laut ini cukup mudah dijangkau dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Tak ada hal besar tanpa pengorbanan. Demi mendapat keindahan momen matahari terbit Punthuk Setumbu, butuh sedikit perjuangan karena kendaraan hanya bisa diparkir di ujung dusun. Ada beberapa jalur dengan kemiringan cukup tajam ketika hampir sampai puncak bukit. Tapi jangan khawatir, jika cuaca sedang cerah, tak hanya pemandangan spektakuler berupa bola api yang muncul dari balik Gunung Merapi dan Merbabu, tetapi juga panorama kemegahan Candi Borobudur yang terselimuti kabut tipis.
Jika ingin mendapat sajian pemandangan berbeda, cobalah menuju pos mati di Dusun Kalitengah, Desa Giritengah. Tempatnya tak jauh dari Punthuk Setumbu. Jika di tempat sebelumnya Borobudur menjadi sajian utama, di tempat ini kegagahan Merbabu dan Merapi menjadi ‘tokoh utama’. Nampak juga Gunung Sumbing nampak menjulang dari kejauhan.
2. Memandang 5 gunung dari 1 titik
Hal utama yang menjadi favorit di sini adalah gardu pandang. Ada 2 buah teropong di sini, di Gardu Pandang dan Pelataran Panca Arga, cukup rogoh kocek sebesar 3 ribu rupiah untuk menggunakannya. Namun biasanya tempat ini sangat ramai saat musim liburan sehingga kita harus sabar mengantri untuk dapat menggunakan teropong. Di tempat ini kita dapat menyaksikan kecantikan lima gunung sekaligus; Merapi, Merbabu, Sindoro, Slamet, dan Sumbing.
Selain gardu pandang, ada juga Museum Vulkanologi dan Bioskop Mini di sini. Menambah wawasan seputar gunung atau menyaksikan dokumenter meletusnya merapi bukan ide buruk.
3. Nyamannya berendam air hangat di situs purbakala
Candi ini terletak di desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Untuk dapat mencapai objek wisata ini, bila mengendarai mobil dari arah Semarang, pengunjung dapat mengambil jalan ke kiri sebelum Kecamatan Pringsurat, Temanggung. Sekitar 400 meter akan langsung sampai di lokasi. Sedangkan apabila dari arah Yogyakarta, pengunjung dapat mengambil jalan ke kanan di pertigaan Desa Krincing (sebelah utara Secang) ke arah Grabag, kemudian mengikut papan penunjuk arah menuju Candi Umbul.
Pemandian air panas ini tergolong situs purbakala, yang diperkirakan sudah ada sejak zaman Wangsa Syailendra. Keseluruhan dinding kolam terbuat dari lapisan-lapisan batu andesit seperti yang biasa kita temukan di candi-candi. Di tengah kolam keluar sumber air hangat, yang makin sore makin panas. Mungkin tak sepanas tempat pemandian air panas lain, namun suhunya yang tak terlalu panas itu justru membuat badan kita nyaman. Pada zamannya, kolam ini merupakan tempat pemandian para putra-putri bangsawan.
Sembari berendam, pemandangan yang menenangkan hati akan menemani.
4. Dinginkan kepala di jernihnya air terjun
Hawa panas? Segarkan dirimu di Grojogan Kedung Kayang yang terletak di Desa Wonolelo, Sawangan. Saat matahari begitu terik, aliran sungainya yang jernih dan nuansa sejuknya akan mendinginkan kepalamu.
Atau adapula Curug Silawe di kaki Gunung Sumbing sebelah selatan atau di Dusun Kopeng Kulon, Sutopati, Kabupaten Kajoran. Jalur ke sana mungkin kurang menyenangkan, tapi apa yang akan kamu dapatkan nanti akan sangat memuaskan. Untuk mencapai curug ini, kamu bisa melalui jalan raya Purworejo – Magelang, kemudian belok di Pertigaan Krasak. Siapkan fisik yang kuat untuk menempuh medan yang cukup melelahkan.
Atau kamu juga bisa berkunjung ke air terjun penuh mitos. Pernah mendengar mitos tentang Jaka Tarub yang mencuri selendang bidadari saat mandi? Nah, kamu bisa mendapatkan di sini. Tempat tersebut bernama Air Terjun Sekar Langit, terletak di kaki Gunung Andong, Kecamatan Grabag.
5. Menjajal serunya olahraga ekstrim di Sungai Elo
Sungai Elo merupakan sub DAS Sungai Progo. Tempatnya tak begitu jauh dari Candi Borobudur, tepatnya di Kecamatan Mungkid. Dengan jarak tempuh rafting sekitar 12 km, Sungai Elo cocok untuk pemula karena memiliki tingkat kesulitan II-III, sehingga tak perlu khawatir jika mengajak anak kecil untuk merasakan sensasi jeram di sini.
Rute rafting Sungai Elo adalah Pare – Blondo – Mungkid – Magelang, untuk kemudian finish di sekitar Candi Mendut – Magelang.
Jadwal pengarungan:
Pagi : 08:00, 09:00 dan 10:00 WIB
Siang : 13:00, 14:00 dan 15:00 WIB
Pagi : 08:00, 09:00 dan 10:00 WIB
Siang : 13:00, 14:00 dan 15:00 WIB
6. Mengintip bagian dalam ‘Kamera Raksasa’
Di Magelang ada sebuah bangunan unik berbentuk kamera raksasa. Tempat ini cukup populer di sosial media. ‘Rumah Kamera’, begitu ia dinamai. Tempat ini adalah sebuah galeri seni milik seorang seniman bernama Tanggol Angien, seorang asal Semarang yang lama tinggal di Bali. Ia lama menghabiskan waktunya di bidang melukis dan telah mendapat berbagai macam penghargaan.
Di dalam kamu akan dibuat takjub dengan karya-karyanya yang cantik. Tak perlu takut capai berdiri karena disediakan kursi-kursi ‘kreatif’ yang unik.
Rumah Kamera berada di Jl. Majaksingi, Kecamatan Borobudur.
7. Senyum ramah warga desa wisata
Tempat ini sayang jika dilewatkan. Senyum ramah warga lokal Candirejo akan membuat harimu lebih menyenangkan. Nuansanya yang asri, cocok jika ingin bersantai menikmati ketenangan.
Masyarakat Desa Candirejo memiliki keterampilan membuat cinderamata atau kerajinan tangan yang terbuat dari bambu dan daun pandan.
Pengunjung dapat membuat makanan lokal slondok yang diolah dari singkong. Kita juga bisa belajar memainkan gamelan di sini. Dan tentu, keliling desa menggunakan andong akanmemberi pengalaman otentik pedesaan yang tak mungkin didapat di perkotaan.
8. Menyegarkan mata dengan hijaunya perbukitan
Hijaunya kawasan Perbukitan Menoreh akan memanjakan mata. Udaranya yang sejuk dan segar memberikan suasana yang nyaman dan menenteramkan diri. Lupakan sejenak berbagai beban pekerjaan.
Perbukitan ini terletak di perbatasan Jawa tengah dan Yogyakarta tepatnya di Dusun Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh yang cukup mudah dijangkau.
9. Menyaksikan pemandangan kota dari ketinggian
Bukit Tidar terletak tengah Kota Magelang, layaknya penyejuk di tengah semrawutnya perkotaan. Fungsi utamanya adalah sebagai lahan terbuka hijau, namun juga menyimpan potensi wisata yang besar.
Dari atas sini kita dapat melihat panoram Kota Magelang dari ketinggian. Pepohonan di sekitar menjadikan suasana menjadi lebih sejuk. Selain itu di bukit ini juga terdapat wisata religi, yaitu Petilasan Syeh Subakir dari Persia yang merupakan salah satu penyebar agama Islam di Jawa Tengah.
10. Meriahnya suasana ‘Malioboro-nya’ Magelang
Kawasan pecinan Magelang disebut-sebut sebagai ‘Malioboro-nya’ Magelang. Suasana kawasan ini begitu semarak. Maklum, tempat ini juga dikenal sebagai pusat perdagangan Magelang. Cocok jika ingin wisata belanja di kawasan yang terletak di Jl.Pemuda Magelang ini.
11. Kemeriahan lomba lari berskala internasional, Borobudur 10k!
Hajatan tahunan yang memasuki gelaran ke-5 ini akan kembali digelar pada 15 November 2015. Sebuah lomba lari yang unik, dimana kemegahan Candi Borobudur dan cantiknya pemandangan alam menjadi hiburan untuk peserta. Selain itu, bersaing dengan pelari dari belasan negara lain, siapa yang tak terpacu?
Tahun lalu tak kurang dari 15.000 pelari dari berbagai kalangan dan negara ambil bagian dalam Borobudur 10k.
Menyegarkan badan dengan berolahraga, sembari berkunjung ke kawasan Candi Borobodur yang telah mendunia, tak ada tawaran lain yang lebih menarik dari ini.
Untuk ikut serta dalam Borobudur 10k silakan daftar melalui website:Borobudur10k.id
Dipersembahkan oleh
0 komentar:
Posting Komentar